Yeaa…Jiffest was over tapi side effect nya masih berasa.
Efek sampingnya adalah jadi males untuk lihat film film lain yang sekarang tayang di Bioskop, film lain *minus Sang pemimpi”*jadi gak layak tonton karena mata dan otak gw sudah di cekoki selama seminggu dengan film sekelas festival.
Dari hari pertama sudah lihat dan baru sadar bahwa ada Orked trilogy di dunia ini, Film Orked (Rabun, Sepet dan Gubra) serta lanjutan karya Yasmin Ahmad, sukses merontokkan imagie gw yang agak under estimate dengan kwalitas sineas negeri Jiran, buat Alm.Yasmin pengecualian g. *btw, gw dengan sukses nya berpoto bersama “real”ms. Orked serta dapetin alamat emailnya*.Ahaaaiii.
Bisa lihat “Identitas” pemenang FFI 2009 yang gak pernah tayang di jaringan bioskop besar itu. Liat acting kelas berat nya Tio pakusadewo melukin mayat di Rumah sakit sehat.
Lihat lagi film Jermal yang dulu sampai gw kejar kejar ke TIM 21 di hari akhir penayangannya dan dengan sukses menyaksikannya bersama 10 orang penonton *saking sepinya peminat*
Ketemu lagi dengan Dustin Nguyen yang berubah jadi manusia idiot dengan nasib yg juga ga kalah idiot di film Vietnam “Legend is Alive”…FYI, Om Dustin ini bintang 21 jumps street serial Hollywood jadul seangkatan Beverly Hills 90210, dia idola gue waktu Abege yang serialnya tayang di RCTI jaman dulu.
Dari dulu sebetulnya gw *tidak* terlalu suka dengan film blockbuster ala Hollywood yang menjadikan special effek sebagai Dewa. Seukel film film yang berakhiran “MAN”, seperti Superman, Batman, Ironman dan banyak lagi teman temannya, atau film berbudget besar bukan buat memperkaya isi otak kita tapi hanya buat memuaskan mata dan fantasi kita seperti Transformer, War world dan yang terakhir the one and only “2012”.
Film film humanis bertema sederhana dengan pengambilan gambar yang tidak membuat mata mendelik tapi bisa membuat mata bathin kita terpuaskan nyaris tak ada tempat kalaupun ada hanya sebentar tayangnya dan harus segera cabut karena pertimbangan “kwantitas penonton atau Kwalitas pita filmnya” .
Namun dengan film Indy dan festival begini gw jadi Mengerti di dunia lain di luar sana, ada sesuatu yang berbeda, ada penderitaan dalam bentuk lain, ada rasa miris dalam hidup, ada perjuangan menuntut hak nya dan ada symbol symbol dari manusia yang terpinggirkan menjadi tontonan kita. Ada komedi satir mentertawakan nasib, ada perjuangan mempertahankan hodup ada bentuk laon yang bisa buat gw jadi kaya sebagai manusia, tanpa sengaja karena di suguhkan gambar menarik, cerita asyik dan dialog bernas di dalam film film itu,.
OK, gw ga mau berdakwah..bukan karena habis jumatan. Tapi kembali ke Film un - mainstream, alias bukan film blockbuster hanya di Jiffest gw bias dapat lihat sesuatu yang gak akan bias di lihat di tempat biasa *menonton*...tau kn tempat biasa menonton dimana??
Uhhh…Gosh..I miss My Jiffest, gak ada lagi masa masa gw kayak *ngantor* di blitz karena sedari siang ampe malam ngejogrok disana. :D . Anyway, Syukurlah even Jiffest diadakan di bulan December, saat gw gak lagi dalam project kejar *tayang* produksi penjualan tahun 2009, saat itu sudah agak lowong dalam pekerjaan dan saat untuk menambah wawasan dan juga kenalan.
Oiya, bicara tentang kenalan..di Jiffest akhirnya bisa berkenalan denganScripwritternya Film cin(t)a, miss Sally and Sammaria, yang 2 hari lalu jadi best screenplay original dalam FFI 2009. Selamat ya!!!
Efek sampingnya adalah jadi males untuk lihat film film lain yang sekarang tayang di Bioskop, film lain *minus Sang pemimpi”*jadi gak layak tonton karena mata dan otak gw sudah di cekoki selama seminggu dengan film sekelas festival.
Dari hari pertama sudah lihat dan baru sadar bahwa ada Orked trilogy di dunia ini, Film Orked (Rabun, Sepet dan Gubra) serta lanjutan karya Yasmin Ahmad, sukses merontokkan imagie gw yang agak under estimate dengan kwalitas sineas negeri Jiran, buat Alm.Yasmin pengecualian g. *btw, gw dengan sukses nya berpoto bersama “real”ms. Orked serta dapetin alamat emailnya*.Ahaaaiii.
Bisa lihat “Identitas” pemenang FFI 2009 yang gak pernah tayang di jaringan bioskop besar itu. Liat acting kelas berat nya Tio pakusadewo melukin mayat di Rumah sakit sehat.
Lihat lagi film Jermal yang dulu sampai gw kejar kejar ke TIM 21 di hari akhir penayangannya dan dengan sukses menyaksikannya bersama 10 orang penonton *saking sepinya peminat*
Ketemu lagi dengan Dustin Nguyen yang berubah jadi manusia idiot dengan nasib yg juga ga kalah idiot di film Vietnam “Legend is Alive”…FYI, Om Dustin ini bintang 21 jumps street serial Hollywood jadul seangkatan Beverly Hills 90210, dia idola gue waktu Abege yang serialnya tayang di RCTI jaman dulu.
Dari dulu sebetulnya gw *tidak* terlalu suka dengan film blockbuster ala Hollywood yang menjadikan special effek sebagai Dewa. Seukel film film yang berakhiran “MAN”, seperti Superman, Batman, Ironman dan banyak lagi teman temannya, atau film berbudget besar bukan buat memperkaya isi otak kita tapi hanya buat memuaskan mata dan fantasi kita seperti Transformer, War world dan yang terakhir the one and only “2012”.
Film film humanis bertema sederhana dengan pengambilan gambar yang tidak membuat mata mendelik tapi bisa membuat mata bathin kita terpuaskan nyaris tak ada tempat kalaupun ada hanya sebentar tayangnya dan harus segera cabut karena pertimbangan “kwantitas penonton atau Kwalitas pita filmnya” .
Namun dengan film Indy dan festival begini gw jadi Mengerti di dunia lain di luar sana, ada sesuatu yang berbeda, ada penderitaan dalam bentuk lain, ada rasa miris dalam hidup, ada perjuangan menuntut hak nya dan ada symbol symbol dari manusia yang terpinggirkan menjadi tontonan kita. Ada komedi satir mentertawakan nasib, ada perjuangan mempertahankan hodup ada bentuk laon yang bisa buat gw jadi kaya sebagai manusia, tanpa sengaja karena di suguhkan gambar menarik, cerita asyik dan dialog bernas di dalam film film itu,.
OK, gw ga mau berdakwah..bukan karena habis jumatan. Tapi kembali ke Film un - mainstream, alias bukan film blockbuster hanya di Jiffest gw bias dapat lihat sesuatu yang gak akan bias di lihat di tempat biasa *menonton*...tau kn tempat biasa menonton dimana??
Uhhh…Gosh..I miss My Jiffest, gak ada lagi masa masa gw kayak *ngantor* di blitz karena sedari siang ampe malam ngejogrok disana. :D . Anyway, Syukurlah even Jiffest diadakan di bulan December, saat gw gak lagi dalam project kejar *tayang* produksi penjualan tahun 2009, saat itu sudah agak lowong dalam pekerjaan dan saat untuk menambah wawasan dan juga kenalan.
Oiya, bicara tentang kenalan..di Jiffest akhirnya bisa berkenalan denganScripwritternya Film cin(t)a, miss Sally and Sammaria, yang 2 hari lalu jadi best screenplay original dalam FFI 2009. Selamat ya!!!
Sally and Me..
Quote “God is Director” juga dari film ini, one of shocking film di Jiffest for me, karena dengan noraknya gw gak pernah tau ada film sebagus ini di produksi oleh anak bangsa, buat penulisan dan dialognya, ga ada yang lawan emang. ..contohnya “Kalau lo ga sanggup buat menghentikan pertikaian(i) *karena agama* di sana, kenapa gak lo mulai coba buat perdamaian di belahan bumi sini,….begitu kira kira salah satu dialog TOP yang bias gw rekam *dalam otak*.
Bagi yang penasaran tunggu aja DVD nya yang entah kapan akan di release…
Oh ya sudah lah..Jiffest was over dan gw kembali ke dunia nyata.
God is A director and i just wanna be producer… pengen cepet kaya, biar bisa bikin film sesuai tema yg gw mau…saat nya kerja keras lagi biar beneran kaya dan cepat jadi producer.
Palmerah , 18 December 2009/ 1 Muharram 1231 H
Moslem new year day..
Damai di hati… damai di bumi…
No comments:
Post a Comment