Tuesday, December 11, 2007

Pendakian Jiwa

Aku mati sebagai mineral dan menjadi tumbuhan
Aku mati sebagai tumbuhan lalu muncul sebagai hewan
Aku mati sebagai hewan dan aku menjadi insan

Mengapa aku mesti takut?

Tidaklah aku menjadi rendah karena kematian ?

Namun sekali lagi aku akan mati sebagai Insan...

Untuk membumbung tinggi bersama para malaikat yang direstui,
bahkan dari tingkat malaikat pun....

Aku harus wafat....segala akan binasa kecuali TUHAN
Ketika jiwa malaikatku telah aku korbankan,
aku menjadi sesuatu yang tak pernah terperikan oleh fikiran.

Biarkanlah aku tiada!!...
Karena ketiadaan membisikkan nada dalam telinga
"SESUNGGUHNYA KEPADA-NYA LAH,KITA KEMBALI"

(Al-Baqarah-156 )

Monday, November 12, 2007

Keabadian

Ketika bertemu dengan pemilik mata teduh

Kuharapkan inilah kekasih dari langit itu

Tersibak tirai yang selama ini menaungi

Senandung cinta yang didendangkan

tanganku memahat angan dan bayang bayang

Sejujurnya,

Aku rindu keabadian

Bercinta tanpa takut berpisah

Adakah yang lebih membahagiakan,

Selain kau dapat mendekap kekasihmu selama waktu

Yang kau mau…….

Aku ingin mata lembut itu,

Menatap tanpa berubah rasa

Sedari awalnya hingga peruntukkan takdir yang menyudahinya

Tapi bukan diriku bukan dirinya

Nyanyian ku beraroma syurga

Berpengharapan besar akan kesetiaan

Kekasih dari langit akan mendengar atau tak mendengar

Tak berbeda

Aku menggantungkan harapan ini kepada Sang Pemilik langit

Walau ku tau

Jauh dari panggang untuk terkabul

Aku mungkin hanya menyulam angan

Tapi hidup tak berpengharapan

Bukankah bagaikan mati sedari awal

berusaha untuk berkata…….

Sejujurnya,

Aku rindu keabadian!

Aku rindu padanya

Aku rindu padanya

Pada semangat yang di tiupkan

Pada kata yang di sematkan

Pada keoptimisan yang melebihi kadarku sendiri

Aku kesampingkan dulu alasan kenapa dia melakukan semua

Karena dia mencintaiku

Karena dia menginginkansesuatu

Atau memang semata ketulusan niat

Aku rindu padanya

Pada hari dimana kita pertama bertemu

Pada saat dimana kita merasa asing dan ingin tau

Pada semua pertanyaan hati yang ingin terjawabkan

Aku rindu padanya

Perpadua air mata yang tergenang

Rintihan dalam diam yang di teriakkan

Kutukan pada dunia yang di anggap kejam

Aku rindu padanya

Kepada kepura puraanya

Kepada setiap rasa yang dia hentakkan

Pada setiap keinginan yang kemudian dia pudarkan

Namun...

Aku rindu pada dia yang dulu,

Bukan yang saat ini.

My room one day in 2005

Akhir dan awal tahun

Bulan setengah bayang menggantung dilangit Jakarta

Jalan lurus yang dilalui…tapi tidak dengan hidup ini

Ketegaran pura pura yang dipertontonkan

Percakapan panjang yang tak akan selesai


Kita sama sama bertanya tentang hidup

Tentang yang telah,sedang dan akan terjadi

Tentang kekecewaan dan lingkaran itu


Pesta tahun baru yang tak pernah dirancang

Malam pergantian tahun yang paling aneh mungkin dalam sejarah hidupmu

Dilewati dengan manusia skeptis dan memperbincangkan hal “dalam “

Bulan itu masih mengantung

Seperti kau gantungkan harapan bermakna doa

Seperti ku gantungkan beban dan harapan itu


Bulan menggantung…..Malam berkabut ..

Engkau bertanya…Aku berharap…


Semoga ….

Tuhan mendengar..

“Puisi tak sempurna di malam tak sempurna”

Thursday, October 04, 2007

Dari atas bukit

Diatas bebatuan di puncak bukit

Melepas bebas pemandangn kesegala arah

Cakrawala luas tak berbatas

Serasa turut rasakan kemerdekaan jiwa

Tak ada yg tau karena tak di beritau

Dipendam dan disimpan dalam dalam

Lalu tampilkan realita baru

Refleksi keadaan tak sesungguhnya,

tapi didamba …..Adanya,keadaanya ,hadirnya

namun tak akan pernah terwujud,bahkan hanya untuk “semoga”

dari sini dipandangi awan putih penutup aib bumi

angin semilir ….pengantar wangi surga

terduduk …terdiam …tapi tak terpekur

Apalah khusu` apalah itu…..tak tau

Masa lalu bagai menari nari dalam benak

Berbaris baris mengemuka satu persatu

Lalu cakrawala dimuka seperti layer putih

Memantulkan gambar dari masa masa itu

Jelas terpampang didepan mata

Tanpa ragu….hanya ironi…nada sedih….dan sesal

Wajah insan yang disakiti,….mengutuki

Purnama Hill,

Batang toru P.Sidempuan,May 03 ( waiting 4 D day )

Entahlah

Banyak jawaban kudapati disini

Dari pertanyaan tak berjawab itu

Lontaran sederet kata tak berbalas

Tanpa sengaja aku temui

Rasa jijik ,kotor dan bukan milikku

Serta aku bukan bagian dari lingkaran itu

Rasa yang keluar tanpa kuundang dan tidak kubuat buat

Ahhh,…akhirnya

Aku dapati sedikit simpul kusutnya

Dan temukan akar masalahnya

“Bukan aku dan aku bukan”

Penolakan berasas murni,tanpa paksaan tanpa tekanan

Rasa kotor dan jijik yang aku syukuri

Terutus dari dasar hati

Setan atau malaikat mana yang telah mengutus rasa ini

Aku tak tau

Tapi yang kuharap bukan keduanya

Hanya nuraniku semoga yang berperan

Tanpa ditimbang timbang serta pesanan siapa..

Berkelanjutan..??

Semoga

Hi God...

Hi,..it`s me…no one man

Nothing people…. nobody child

Nonetheless something

Dark. …Like a night….

No sign for way out

Try for not turning back

Try to forget…

Dark. ..Like a past

Still the same at the future…dark

I search from any kind of

Ask for the fairways for the faith

Tired…and blame it on my own

“ In the name of God, most grateful, most merciful “

Look at me, please…

Here on earth!!!!

May 29,03

My first…

Kemarin…

Kemarin…….

menjadi pelajaran besar

Dia hanya realita sesaat,lalu menjadi kenangan abadi

Ternyata,

Belum ada yang bisa diraih,

Selalu bermuara kepada perpisahan

Tak ada lagi kata yang tepat serta bahasa yang bisa menjelaskan

Bahwa kita terpisah jarak waktu dan tak tau bila akan bertemu…

Kemarin,adalah kenangan

Tak terkikis dan tak lekang

Hidup dan terus menari nari

Walaupun telah aku tinggalkan semua

Syair yang mengingatkan sosok itu,

Telah pula aku tanggalkan semua hal didiri

Hingga semua bisa terbang ,lenyap

Tapi memang benar ,

Engkau adalah kenangan

Tak mesti aku kubur dan tak harus aku benamkan

Biarkan mengalir di sungai ingatan

Lalu larung di samudra waktu……

Dari jendela hati

Deretan pagar panjang

Seperti puisi dari masa lalu

Tak berbeda ,tak berubah

Sama , serupa…

Terkurung…sepi

Terpenjara….raga

Hanya jiwa mengembara Ke alam tak berbatas

Terputus sudah rantai dengan masa indah itu

Harapan tentang kebebasan dah hura hura masa muda

Berakhir disini

Disuatu titik disudut bumi

Didalam kotak berkisi-kisi

Dari jendela dipandangi kebebasan itu

Kendaraan berlalu lalang

Orang orang melambai tapi tak dapat menjamah


Dari sinipun dapat dinikmati semua

Menaiki kendaraan dan berlalu lalang

Berkumpul ditengah orang yang melambai

Dan bebas untuk menjamah


Hanya dari sini…..

Jendela hati

Siang disudut Mushalla

Suatu siang disudut mushalla
Ada kerinduan yang tiba tiba
ada aroma masa lalu yang membingkai dikepala
tak diundang hadirnya

Disudut mushalla......4 tahun yang lalu
Aku pernah menjadi manusia putih
setidaknya itu yang aku rasa
aku pernah menjadi bahagia dengan cara itu
Aku pernah menjadi penghamba dengan TANYA

Tanya itu juga yg memisahkan aku denganNya
tanya yang akhirnya jadi petaka

Sekarang ...
Sudut Mushalla lain,ditempat yang berbeda
Tapi,dia tetap sudut Mushalla

Pengakuan

Terlambat aku mencintaimu,

Keindahan yang begitu lama namun begitu baru

Terlambat aku mencintaimu

Dan lihat,

Engkau ada didalam,aku berada didunia luar dan mencarimu disana

Dan dalam keadaan tidak mencintaimu

aku tenggelam dalam ciptaan indah yang telah engkau buat

Engkau bersamaku,dan aku tidak bersama Mu

Segala yang indah telah menjauhkan aku dari Mu

Padahal,jika mereka tidak memiliki eksistensinya didalam Engkau,

Mereka takkan pernah ada sama sekali

Terlambat aku mencintaimu.............

Wednesday, March 28, 2007

Apakah Sulit ?

Tuhan aku ingin bersamamu
Dulu sering kukatakan
Berdekat jarak tak bergaris batas

Tuhan apakah semua ini jawabmu
Beri pertanda ,
Agar dapat kujalani semua dengan tenang
Agar aku rasakan damai yang kuinginkan

Aku hanya ingin berlaku dan diaku

Apakah sulit untuk mengaku sebagai hambamu…??